Kita
dipertemukan dengan cara yang tak kita duga. Tuhan kirimkan masa laluku untuk
mempertemukan kita. Beberapa bulan berlalu dan aku tak pernah melihat sosokmu.
Lebih tepatnya aku tak ingat pernah dipertemukan denganmu.
Dan
hey! Sepertinya kita sudah ditakdirkan untuk bertemu. Saling belajar dari jalan
hidup yang telah kita tempuh. Aku ingat, Mei 2009, kau hadir lagi didalam
hidupku sebagai seorang malaikat yang tanpa sayap, kau berwujud sahabat
untukku. Sebagai seseorang yang selalu mendengarkan keluhan dan rengekanku. Setiap
hari kuhabiskan dengan meratapi duka yang kurasa, dan seingatku kau tak pernah
lelah memberi semangat untukku.
Ingatkah kau semua itu?
Ingatkah kau kebersamaan
kita dulu? Dimana kita saling merajut mimpi akan masa depan kita?
Entahlah.. aku tak
menyangka akan sejauh ini jarak yang memisahkan kita.
Aku kehilanganmu.
Meski
keadaan membuat ada rasa canggung yang luar biasa yang akan menyelimuti kita
bila nanti kita dipertemukan, satu hal yang harus selalu kau yakini, aku selalu
merindukanmu.
Aku
tak melihat apa yang kau lakukan sebagai suatu kesalahan. Bukankah kita masih
dalam keadaan belajar? Belajar memaknai hidup. Belajar menentukan pilihan,
belajar menjadi manusia dewasa, karena kita memang harus!
Bagiku,
kesalahanmu yang membuat semua orang menghujatmu adalah bagian dari proses
pendewasan dirimu. Sesuatu yang harus kau jalani. Aku menyadari penuh bahwa hidup
adalah pilihan. Seperti dirimu, aku pun memiliki pilihan. Namun, layaknya
sebagai manusia yang memiliki perasaaan yang peka, kita harus berpikir sekian
kali dulu sebelum menentukan pilihan,
dan membuat pilihan kita dengan mudah diterima oleh orang-orang yang
terlibat dalam pilihan yang kita buat.
Andai kau tahu, aku tak pernah melewatkan hari tanpa
berdoa agar kau bisa kembali menjadi sahabatku. Aku tak menyukai situasi yang
sedang kita jalani. Aku tak peduli kau dimana dan sedang melakukan apa, aku tak
peduli dan tak ingin peduli. Bagiku kau akan selalu menjadi bagian dari
hidupku. Entah kenapa ada keyakinan yang begitu besar dihatiku bahwa kau akan
kembali.
Bila
berbicara dengan mereka yang juga pernah menghabiskan waktu bersama kita, tak
henti-hentinya aku membahasmu, tentang betapa rindunya aku akan hadirmu. Aku
merindukan saat kita menertawakan kebodohan-kebodohan beberapa orang yang kita
lihat di kampus atau di jalan. Aku merindukan saat aku, kau dan mereka duduk di
DPR dan melahap kerupuk dengan kuah sate yang kubuat. Hey! Aku menangis membuat ini.
Hal-hal remeh seperti itu...Aku penasaran bagaimana caramu menghapus semua itu dengan mudah
Aku ingin tahu apa yang kau lakukan untuk melupakan semuanya
Aku ingin belajar bagaimana caramu melupakanku dan mereka
Menyakitkan bagiku menyadari bahwa bagimu apapun itu yang terjadi bukan sesuatu yang pantas kau ingat.
Aku tak tahu akan seperti apa respon mereka yang
membencimu bila membaca ini, mungkin mereka akan menganggapku bodoh karena masih
menyimpan maaf untuk salahmu, tapi, ini hidupku bukan? Aku memiliki pilihan.
Dan aku pilih memaafkanmu.
Semoga kau membaca coretan rinduku untukmu ini. Kembalilah
pada persahabatan kita. Aku merindukanmu. Berbahagialah dengan pilihan yang
baik. Kau selalu punya tempat kembali di hatiku. Karena bagiku, 2009, 2010,
2011, 2012 bahkan 2000 berapapun itu, kau akan selalu menjadi SAHABATku.
NB:
Aku tak tahu apa yang sebenarnya sedang kau rasakan. Hanya berharap kau tak sedang dalam keadaan sedih. Berbahagialah selalu.
Aku bahagia sekarang.
Aku belajar banyak.
Berbahagialah untukku.
Masih panjang perjalanan kita ke depannya, jangan mendekam dalam pilihanmu yang salah.
Percayalah, kau masih punya pilihan.
Jangan berlaku bodoh lagi
Jangan berdiam diri di lubang yang kau gali.
Bangkit dan berlarilah
Temukan bahagiamu.
NB:
Aku tak tahu apa yang sebenarnya sedang kau rasakan. Hanya berharap kau tak sedang dalam keadaan sedih. Berbahagialah selalu.
Aku bahagia sekarang.
Aku belajar banyak.
Berbahagialah untukku.
Masih panjang perjalanan kita ke depannya, jangan mendekam dalam pilihanmu yang salah.
Percayalah, kau masih punya pilihan.
Jangan berlaku bodoh lagi
Jangan berdiam diri di lubang yang kau gali.
Bangkit dan berlarilah
Temukan bahagiamu.
Temukan bahagiamu :)
BalasHapusoke pak lalu,,, saya alhamdlh bahgia pak,,, hanya saja belum terasa sempurna bila masih ada yang mengganjal,,,
Hapussemoga allah melunakkan hatinya...amiin
inilah hebatnya kasih sayang yang tulus..
BalasHapussakit,,,kesal..
kecewa atau mungkin lebih dari itu bisa pudar jika rasa kasih sesama masih dimiliki....
^_^
Hmm,,,
HapusTidak ada manusia yang luput dari salah..
kita tak akan tahu mana yang benar sebelum melakukan hal yang salah,,,
^_^