Powered By Blogger

GLamee Story of Aizee


Minggu, 23 Mei 2010

surga dan neraka

Tingkatan dan nama-nama syurga ialah :

1. Firdaus

2. Syurga ‘Adn

3. Syurga Na’iim

4. Syurga Na’wa

5. Syurga Darussalaam

6. Daarul Muaqaamah

7. Al-Muqqamul Amin

8. Syurga Khuldi

Sedangkan tingkatan dan nama-nama neraka adalah :

1. Neraka Jahannam

2. Neraka Jahiim

3. Neraka Hawiyah

4. Neraka Wail

5. Neraka Sa’iir

6. Neraka Ladhaa

7. Neraka Saqar

8. Neraka Hutomah

E coli

Escherichia Coli telah dikenal sebagai mikroba yang berkaitan dengan keterbuangan atau keracunan makanan. Tapi menurut Prof Thimas Wood, Departemen Teknik Kimia Universits Texas memiliki opini yang mengejutkan untuk bakteri ini. Menurutnya E.Coli dapat dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan hidrogen dengan jumlah yang berarti, bahkan dapat memproduksi sekitar 140 kali hidrogen yang diproduksi oleh proses alam. Penemuan ini dapat dipandang sebagai batu loncatan untuk ekonomi berbasis hidrogen di masa depan. Terbarukan, bersih dan efisien adalah kata kunci dari teknologi fuel cell. Kini hidrogen umumnya diproduksi melalui proses "pemecahan air". Proses ini membutuhkan penggunaan energi yang besar dan mahal. E. Coli sendiri telah digunakan sebelumnya dalam produksi hormon insulin dan pembuatan vaksin. Prof Wood dan timnya telah mentransformasi bakteri-bakteri ini menjadi pabrik hidrogen mini, dengan menghapus enam gen spesifik dari DNA E. Coli. Pabrik ini membutuhkan pasokan energi dari gula. Kecepatan mengkonversi gula yang alamiah dari E Coli ditingkatkan berkali-kali lipat. E. Coli memiliki 5000 gen yang dapat bertahan bahkan dalam kingkungan yang kurangmendukung. Hidrogen dapat diproduksi melalui proses fermentasi, tapi menurut Prof Wood ini tidak membutuhkan mesin yang kompleks untuk pemanasan yang ekstensif atau listrik yang banyak. Reaktor yang beliau desain beratnya kurang dari 250 galon bahan bakar yang dapat mensuplai hidrogen untuk rumah untuk penggunaan 24 jam.

Peranan Biologi

PEMANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG INDUSTRI

Dahulu manusia hanya mengambil sesuatu dari lingkungannya yang langsung dapat dimanfaatkan untuk kehidupannya, misalnya buah-buahan langsung dipetik untuk dimakan, sementara bagian lain dari tumbuhan itu dibiarkan atau dibuang begitu saja. Begitu pula pemanfaatan manusia terhadap hewan, hanya diambil daging atau telurnya saja. Namun setelah berkembangnya Biologi, khususnya pada cabang zoologi, botani, taksonomi, biokimia, mikrobiologi, dan bioteknologi, manusia telah berhasil menemukan berbagai bagian tubuh tumbuhan atau hewan yang dapat diolah menjadi bahan baku industri.
Berikut ini adalah contoh-contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri:
a. Ditemukannya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tebu, menyebabkan berkembangnya pabrik pengolahan tebu menjadi gula.
b. Diketahuinya bahwa serabut biji kapas dan bulu domba dapat diolah menjadi benang, dan kepompong ulat sutera dapat diolah menjadi benang sutera, maka berkembanglah industri tekstil/kain, kain wol dan kain sutera.
c. Dengan berkembangnya mikrobiologi, telah diketahui berbagai struktur dan sifat-sifat dari berbagai jenis mikroba/jasad renik, baik yang menguntungkan maupun yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit), maka berkembanglah industri obat-obatan, makanan/minuman yang berkhasiat obat. Contoh dalam industri makanan adalah sebagai berikut; Setelah diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt ini dibuat dari susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteri Lactobacillus, pada suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam. Contoh lainnya pemanfaatan mikrobiologi dalam bidang industri makanan adalah pada industri kecap, tempe, oncom, keju, roti, dan nata de coco, serta minuman anggur.

Dalam industri obat-obatan, telah diketahui sifat-sifat bakteri Escherichia coli yang ternyata dapat dibuat/disintesis menjadi insulin; insulin ini sangat berguna bagi penderita penyakit Diabetes Melitus pada manusia.

Contoh perkembangan mikrobiologi dalam industri obat-obatan lainnya adalah pada industri pembuatan antibiotik dan vaksin. Macam-macam antibiotik yang sudah berhasil dibuat antara lain adalah: Penisilin (dibuat dari jamur Penicillium), Sefalosporin (dihasilkan oleh jamur Cephalosporium), dan Tetrasiklin (dihasilkan oleh jamur Streptomycin).

PEMANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PERIKANAN
Ikan, baik ikan yang hidup di air tawar maupun yang hidup di laut, merupakan organisme air yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai salah satu bahan pangan, karena diketahui kandungan proteinnya sangat tinggi. Selain itu, ikan-ikan yang bentuk ataupun permukaan tubuhnya tampak menarik dapat dijadikan hiasan dalam sebuah akuarium.

Adapun pemanfaatan Biologi dalam bidang perikanan tampak antara lain dalam upaya pembudidayaan ikan, juga dalam usaha pelestarian ekosistem perairannya. Pembudidayaan ikan yang telah banyak dilakukan yakni dalam :
(1) pembuatan tambak-tambak, karamba jala apung (kajapung), maupun rumpon, serta
(2) pelestarian terumbu karang, mangrove, hutan bakau, dan lamun.

Pada tambak-tambak, usaha pembudidayaan ikan-ikan yang diketahui bernilai gizi tinggi atau yang bernilai ekonomis adalah dengan dilakukannya pemijahan. Dengan teknik pemijahan dalam tambak-tambak, spermatozoa dan sel telur dari ikan jantan dan ikan betina, dapat dengan mudah bertemu menjadi zigot, tanpa harus terganggu oleh arus air laut. Selain itu telur-telur yang dihasilkan juga akan terhindar dari para pemangsa/predatornya, sehingga besar kemungkinannya telur-telur itu akan menetas dan menjadi ikan. Contoh pemanfaatan Biologi lainnya dalam bidang ini adalah dengan diketemukannya manfaat daun singkong yang ternyata dapat dijadikan pakan tambahan bagi ikan nila merah sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ikan tersebut.

Melalui penelitian-penelitian dalam bidang Biologi juga diketahui bahwa manfaat hutan bakau, mangrove, serta lamun adalah penting dalam ekosistem pantai. Selain berperan sebagai produsen, ketiga macam ekosistem tersebut diketahui juga memiliki fungsi fisik. Fungsi fisik tersebut adalah; dengan adanya hutan bakau, mangrove dan lamun, energi hempasan gelombang laut yang masuk ke pantai dapat tertahan atau berkurang, dengan demikian dapat mencegah abrasi (erosi daratan akibat pasang surut air laut). Selain itu, ketiga jenis ekosistem pantai tersebut diketahui berperan sebagai penyaring sedimen/lumpur dari daratan, hal ini sangatlah penting bagi ekosistem terumbu karang, karena terumbu karang memerlukan perairan yang jernih.


PEMANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PETERNAKAN
Seperti halnya pada bidang pertanian, pemanfaatan Biologi pada bidang peternakan pun sudah sedemikian besar. Dengan menerapkan pengetahuan cabang-cabang Biologi seperti zoologi, anatomi hewan, fisiologi hewan, genetika, biologi reproduksi, embriologi, dan biologi molekuler/rekayasa genetika, para peternak dan masyarakat yang lebih luas telah dapat menikmati hasilnya. Melalui penerapan ilmu-ilmu tersebut telah banyak dihasilkan ternak varietas unggul, diantaranya adalah ayam penghasil banyak telur, ayam pedaging, sapi pedaging, sapi penghasil banyak susu, dan domba pedaging.

Dalam usaha perbanyakan ternak unggul tersebut kini pun telah banyak menggunakan teknik kawin silang (hibridisasi) dan teknik kawin suntik (inseminasi buatan). Dengan teknik inseminasi buatan, dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal musim kawin, serta tidak melibatkan sapi atau domba jantan.

Teknik inseminasi buatan ini diikuti dengan teknik superovulasi, yakni teknik perbanyakan ternak unggul dengan cara menyuntikkan hormon reproduksi berupa PMSG (pregnant mare serum gonadotrophin) dan HCG (human chorionic gonadotrophin). Hormon-hormon ini berfungsi merangsang terbentuknya sel telur dalam jumlah banyak sebelum sapi atau domba diinseminasi. Adapun spermatozoa yang berasal dari ternak jantan dapat diperoleh tidak harus dari ternak jantan secara langsung, tetapi diambil dari tempat penyimpanan spermatozoa. Teknik penyimpanan spermatozoa menggunakan nitrogen cair bersuhu –196 derajat celcius.

Selain teknik inseminasi dan superovulasi, dewasa ini telah dikembangkan juga teknik fertilisasi in vitro. Pada teknik ini, embrio dapat dihasilkan di luar uterus (kandungan) induk betina dalam jumlah tertentu. Dan sebelum embrio ini diimplantasikan (ditanam dalam uterus induk betina) dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu pada nitrogen cair bersuhu –196 derajat celcius. Embrio dari jenis unggul ini kemudian dapat diimplantasikan ke induk sapi betina yang tidak unggul bunting semu dari species yang sama. Dengan demikian akan cepat diperoleh banyak sapi unggul.

Sabtu, 15 Mei 2010

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI SMP KELAS VIII

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran biologi merupakan proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Dalam pembelajaran biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif, kreatif dan inovatif. Sikap pasif siswa dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang monoton telah berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa.
Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan inovatif dari siswa tidaklah mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan dan melakukan tugas. Hal ini tergantung pada pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Berdasarkan pengalaman penulis di sekolah menengah dan hasil wawancara penulis dengan siswa di SMPN 2 Padang (24 April 2010) terungkap bahwa penyajian materi biologi yang diberikan oleh guru selama ini belum mampu menarik perhatian siswa. Kerumitan bahan ajar yang disampaikan semakin membuat siswa lengah dalam pembelajaran biologi. Siswa cenderung tertarik membaca buku cerita bergambar dibanding buku pelajaran.
Menurut Hamalik (2002:117) periode masa remaja yaitu periode masa permulaan pubertas dengan kedewasaan yang secara kasar antara usia 14-25 tahun untuk laki-laki dan antara usia 12-21 tahun untuk anak perempuan. Pada masa tersebut memerlukan suatu media untuk membangkitkan minat, serta untuk memperluas minat baca. Sudjana (2002:69) menyatakan bahwa buku-buku komik maupun gambar dapat dipergunakan secara efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat, mengembangkan pembendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca serta memperluas minat baca.
Ketertarikan siswa terhadap komik dapat dijadikan guru sebagai dasar untuk merancang media pembelajaran yang menarik. Kerumitan bahan ajar yang akan disampaikan pada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media pembelajaran dalam bentuk komik.
Media pembelajaran dapat membantu guru menyampaikan materi kepada siswa. Media pembelajaran sendiri merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima pesan, dari guru kapada siswa sehingga terjadi proses pembelajaran. Media pembelajaran biologi dalam bentuk komik diharapkan dapat menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar sehingga siswa berminat terhadap pelajaran biologi. Salah satu media pembelajaran yang dirasa mampu meningkatkan minat siswa adalah komik.
Komik merupakan media yang unik dengan menggabungkan teks dan gambar dalam bentuk yang kreatif. Guru dapat menggunakan komik secara efektif dalam usaha untuk membangkitkan minat baca, mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan. Hal ini didukung dengan fakta yang terjadi di lapangan sendiri bahwa remaja usia sekolah menengah memang sangat menggemari komik. Berdasar situasi ini penulis tertarik untuk mengembangkan komik untuk pembelajaran biologi. Komik yang dalam penyajiannya menggunakan bahasa sehari-hari dan dilengkapi gambar yang menarik memudahkan siswa memahami materi yang dipelajari (Sudjana 2001: 69).
Menurut Netty (2005) penggunaan media komik sebagai media pembelajaran telah berhasil memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas II SMPN 2 IV Angkek Canduang. Disamping itu, hasil penelitian Syamzani (2009) menunjukkan bahwa penggunaan media komik biologi dalam model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Penggunaan media komik baru dilakukan terhadap materi sistem peredaran darah dan sistem indera. Namun gambar pada komik tersebut tidak dilengkapi dengan warna. Padahal dengan penggunaan komik berwarna, konsentrasi otak pada hal-hal detail akan lebih meningkat, karena warna dapat menstimuli otak untuk mengingat dan memicu kreatifitas.
Dalam pembagian yang paling kasar, otak terdiri atas otak kanan dan otak kiri. Belahan kanan mengontrol kegiatan-kegiatan non verbal dan persepsi ruang. Belahan kiri mengontrol bahasa dan kemampuan bicara. Kedua belahan itu mengontrol emosi, tapi yang kanan menangani persepsi, sedangkan yang kiri menerangkannya dengan kata-kata. Orang yang memiliki otak kiri yang kuat, mampu menyerap informasi secara logis. Mereka dapat menyerapnya dengan mudah jika informasi itu disajikan dalam urutan yang logis dan linier, sedangkan orang yang otak kanan dominan biasanya senang menemukan gambaran besarnya terlebih dahulu. Otak kanan memproses informasi non verbal dan hal-hal konkret seperti gambar dan warna. Anak lebih mudah menangkap hal-hal yang disampaikan lewat visual (berupa gambar atau benda asli). Mereka sangat menyukai presentasi yang melibatkan visualisasi, imajinasi, musik, seni dan intuisi (Olivia, 2008:13).
Selama ini, penyajian materi di sekolah hanya merangsang kemampuan otak kiri. Padahal, jika kemampuan otak kanan dan otak kiri dihubungkan maka akan membuka jalan ke “pusat-pusat kecerdasan” sehingga siswa dapat menyerap dan meproses informasi secara lebih efektif (Olivia, 2008:16).
Materi sistem pencernaan manusia merupakan salah satu materi dalam pembelajaran biologi yang menuntut pemahaman konsep dan kemampuan memvisualisasikan informasi yang diterima. Penggunaan warna dalam komik untuk materi sistem pencernaan akan membuat materi ini lebih menarik dan mudah dimengerti oleh siswa.
Untuk itu peneliti mengembangkan komik berwarna dalam pembelajaran biologi mengenai materi sistem pencernaan dengan judul penelitian “Pengembangan media komik dalam pembelajaran biologi pada materi sistem pencernaan manusia di SMP kelas VIII”

B. Identifikasi Masalah
1. Model pembelajaran yang tidak menarik, penggunaan media yang minim, minat baca yang rendah dan kurangnya kemampuan siswa dalam memvisualisasikan informasi yang didengar menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
2. Pembelajaran biologi selama ini cenderung hanya merangsang otak kiri berupa kemampuan verbal, sedangkan rangsangan untuk otak kanan yang berupa kemampuan non verbal dalam hal-hal konkret masih kurang.
3. Untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar diperlukan model pembelajaran yang tepat dan media pembelajaran yang menarik.
4. Media komik untuk pembelajaran biologi sudah pernah dibuat, namun belum berwarna sehingga belum menampilkan gambaran yang konkret.
5. Komik biologi pernah dibuat untuk materi konsep indra dan darah sedangkan untuk materi sistem pencernaan manusia belum ada.

C. Batasan Masalah
Dalam penelitian pengembangan ini peneliti membatasi pengujian komik berwarna materi sistem pencernaan manusia sampai tahap uji validitas dan praktikalitas.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah validitas dari komik berwarna untuk materi sistem pencernaan manusia yang dikembangkan?
2. Bagaimana praktikalitas dari komik untuk berwarna materi sistem pencernaan manusia yang dikembangkan?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan media komik berwarna untuk materi sistem pencernaan manusia.
2. Mengetahui validitas dari media komik berwarna untuk materi sistem pencernaan manusia.
3. Mengetahui praktikalitas dari media komik berwarna untuk materi sistem pencernaan manusia.

F. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai media alternatif bagi guru dalam pembelajaran biologi di SMP kelas VIII untuk materi sistem pencernaan manusia
2. Sebagai alat bantu dan latihan siswa dalam pembelajaran biologi.
3. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya.

G. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari pengembangan media komik berwarna ini adalah media pembelajaran yang valid dan praktis.