Powered By Blogger

GLamee Story of Aizee


Sabtu, 15 Mei 2010

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI SMP KELAS VIII

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran biologi merupakan proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Dalam pembelajaran biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif, kreatif dan inovatif. Sikap pasif siswa dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang monoton telah berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa.
Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan inovatif dari siswa tidaklah mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan dan melakukan tugas. Hal ini tergantung pada pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Berdasarkan pengalaman penulis di sekolah menengah dan hasil wawancara penulis dengan siswa di SMPN 2 Padang (24 April 2010) terungkap bahwa penyajian materi biologi yang diberikan oleh guru selama ini belum mampu menarik perhatian siswa. Kerumitan bahan ajar yang disampaikan semakin membuat siswa lengah dalam pembelajaran biologi. Siswa cenderung tertarik membaca buku cerita bergambar dibanding buku pelajaran.
Menurut Hamalik (2002:117) periode masa remaja yaitu periode masa permulaan pubertas dengan kedewasaan yang secara kasar antara usia 14-25 tahun untuk laki-laki dan antara usia 12-21 tahun untuk anak perempuan. Pada masa tersebut memerlukan suatu media untuk membangkitkan minat, serta untuk memperluas minat baca. Sudjana (2002:69) menyatakan bahwa buku-buku komik maupun gambar dapat dipergunakan secara efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat, mengembangkan pembendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca serta memperluas minat baca.
Ketertarikan siswa terhadap komik dapat dijadikan guru sebagai dasar untuk merancang media pembelajaran yang menarik. Kerumitan bahan ajar yang akan disampaikan pada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media pembelajaran dalam bentuk komik.
Media pembelajaran dapat membantu guru menyampaikan materi kepada siswa. Media pembelajaran sendiri merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima pesan, dari guru kapada siswa sehingga terjadi proses pembelajaran. Media pembelajaran biologi dalam bentuk komik diharapkan dapat menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar sehingga siswa berminat terhadap pelajaran biologi. Salah satu media pembelajaran yang dirasa mampu meningkatkan minat siswa adalah komik.
Komik merupakan media yang unik dengan menggabungkan teks dan gambar dalam bentuk yang kreatif. Guru dapat menggunakan komik secara efektif dalam usaha untuk membangkitkan minat baca, mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan. Hal ini didukung dengan fakta yang terjadi di lapangan sendiri bahwa remaja usia sekolah menengah memang sangat menggemari komik. Berdasar situasi ini penulis tertarik untuk mengembangkan komik untuk pembelajaran biologi. Komik yang dalam penyajiannya menggunakan bahasa sehari-hari dan dilengkapi gambar yang menarik memudahkan siswa memahami materi yang dipelajari (Sudjana 2001: 69).
Menurut Netty (2005) penggunaan media komik sebagai media pembelajaran telah berhasil memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas II SMPN 2 IV Angkek Canduang. Disamping itu, hasil penelitian Syamzani (2009) menunjukkan bahwa penggunaan media komik biologi dalam model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Penggunaan media komik baru dilakukan terhadap materi sistem peredaran darah dan sistem indera. Namun gambar pada komik tersebut tidak dilengkapi dengan warna. Padahal dengan penggunaan komik berwarna, konsentrasi otak pada hal-hal detail akan lebih meningkat, karena warna dapat menstimuli otak untuk mengingat dan memicu kreatifitas.
Dalam pembagian yang paling kasar, otak terdiri atas otak kanan dan otak kiri. Belahan kanan mengontrol kegiatan-kegiatan non verbal dan persepsi ruang. Belahan kiri mengontrol bahasa dan kemampuan bicara. Kedua belahan itu mengontrol emosi, tapi yang kanan menangani persepsi, sedangkan yang kiri menerangkannya dengan kata-kata. Orang yang memiliki otak kiri yang kuat, mampu menyerap informasi secara logis. Mereka dapat menyerapnya dengan mudah jika informasi itu disajikan dalam urutan yang logis dan linier, sedangkan orang yang otak kanan dominan biasanya senang menemukan gambaran besarnya terlebih dahulu. Otak kanan memproses informasi non verbal dan hal-hal konkret seperti gambar dan warna. Anak lebih mudah menangkap hal-hal yang disampaikan lewat visual (berupa gambar atau benda asli). Mereka sangat menyukai presentasi yang melibatkan visualisasi, imajinasi, musik, seni dan intuisi (Olivia, 2008:13).
Selama ini, penyajian materi di sekolah hanya merangsang kemampuan otak kiri. Padahal, jika kemampuan otak kanan dan otak kiri dihubungkan maka akan membuka jalan ke “pusat-pusat kecerdasan” sehingga siswa dapat menyerap dan meproses informasi secara lebih efektif (Olivia, 2008:16).
Materi sistem pencernaan manusia merupakan salah satu materi dalam pembelajaran biologi yang menuntut pemahaman konsep dan kemampuan memvisualisasikan informasi yang diterima. Penggunaan warna dalam komik untuk materi sistem pencernaan akan membuat materi ini lebih menarik dan mudah dimengerti oleh siswa.
Untuk itu peneliti mengembangkan komik berwarna dalam pembelajaran biologi mengenai materi sistem pencernaan dengan judul penelitian “Pengembangan media komik dalam pembelajaran biologi pada materi sistem pencernaan manusia di SMP kelas VIII”

B. Identifikasi Masalah
1. Model pembelajaran yang tidak menarik, penggunaan media yang minim, minat baca yang rendah dan kurangnya kemampuan siswa dalam memvisualisasikan informasi yang didengar menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
2. Pembelajaran biologi selama ini cenderung hanya merangsang otak kiri berupa kemampuan verbal, sedangkan rangsangan untuk otak kanan yang berupa kemampuan non verbal dalam hal-hal konkret masih kurang.
3. Untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar diperlukan model pembelajaran yang tepat dan media pembelajaran yang menarik.
4. Media komik untuk pembelajaran biologi sudah pernah dibuat, namun belum berwarna sehingga belum menampilkan gambaran yang konkret.
5. Komik biologi pernah dibuat untuk materi konsep indra dan darah sedangkan untuk materi sistem pencernaan manusia belum ada.

C. Batasan Masalah
Dalam penelitian pengembangan ini peneliti membatasi pengujian komik berwarna materi sistem pencernaan manusia sampai tahap uji validitas dan praktikalitas.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah validitas dari komik berwarna untuk materi sistem pencernaan manusia yang dikembangkan?
2. Bagaimana praktikalitas dari komik untuk berwarna materi sistem pencernaan manusia yang dikembangkan?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan media komik berwarna untuk materi sistem pencernaan manusia.
2. Mengetahui validitas dari media komik berwarna untuk materi sistem pencernaan manusia.
3. Mengetahui praktikalitas dari media komik berwarna untuk materi sistem pencernaan manusia.

F. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai media alternatif bagi guru dalam pembelajaran biologi di SMP kelas VIII untuk materi sistem pencernaan manusia
2. Sebagai alat bantu dan latihan siswa dalam pembelajaran biologi.
3. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya.

G. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari pengembangan media komik berwarna ini adalah media pembelajaran yang valid dan praktis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar